Ya Allah, uda lama banget tidak di update, kasihan blogku.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahim,
Rasanya ingin mengungkapkan sesuatu, tapi bingung memilih kata-katanya, jadi nulis ini deh. Sepertinya sudah sangat terlambat, tapi ya sudahlah.
Sekitar dua setengah bulan yang lalu, saya mengucapkan janji yang begitu berat. Menjadi salah satu dewan harian DKM Ar-Rahmah masa jabatan 2009/2010, sekretaris dua. Mungkin bagi orang yang sudah terbiasa dengan jabatan besar seperti ini, atau yang sudah terbiasa eksis di organisasi akan menggap saya berlebihan. Tapi bagaimana lagi? Ini adalah langkah pertama saya, awal mula saya mengenal organisasi yang sebenarnya. Oleh-oleh pengalaman dari SMP 4 dulu, masih sangat kurang membantu saya menjalani tugas ini. Dulu yang saya tahu tentang sekretaris, adalah seseorang yang bertugas untuk membuat absensi, membuat LPJ, dan mengurusi hal-hal lain yang berhubungan dengan inventaris. Tapi di sini, setelah sekitar dua setengah bulan saya mencoba mengemban tugas ini, banyak yang saya dapatkan.
Ada cerita lucu (atau apapun sebutannya) dibalik terpilihnya saya sebagai sekdu.
Jadi, suatu malam teman saya Nadia Ananda Puteri, mengirim sms pada saya. Isinya saya lupa, jadi saya karang-karang saja kata-katanya, tapi insyaAllah intinya kurang lebih begini:
”Iin, gimana kalau kepilih jadi dh nanti?” tiba-tiba sms begitu, membuat orang takut
“Ya, udah. Dicoba jalanin aja, kalau ga pernah mulai, kapan belajarnya”
“dst……”
Setelah di sms saya berpikir, “kayanya Arin deh, yang jadi DH kelas X, serius.”
Lalu keesokaan harinya, seperti biasa, pukul 06.30 WIB seluruh CAPPENDEKAR berkumpul di aula untuk mengikuti kumpul pagi PODS. Ternyata hari ini waktunya untuk ‘evaluasi’ (ya, bagian di dalem-dalemin gitu lah). Kita disuruh untuk menutup mata, lalu nanti diputar-putar keliling ruangan, dipindah-pindah tempat (saya selalu megang ID dengan erat kalau lagi digituin, takut IDnya diambil, haha). Setelah beberapa lama, saya disuruh diam, dan menunggu. Saya meraba-raba orang sebelah, dan ternyata ada (fiuuhh). Setelah itu, kami disuruh untuk membuka mata. JERENG JENG!!! Saya, dan Garutha, satu-satunya (atau dua-duanya?) kelas X yang ada di depan, menghadap teman-teman lain. Sedangkan sisanya, kelas XI (dug!). Agak bingung, sedangkan teman-teman yang lain senyum-senyum (cengar-cengir, awas ya..). Lalu ada kelas XII yang bicara (lagi-lagi saya lupa kalimatnya, tapi kurang lebih begini):
“Di depan kalian, adalah calon-calon yang akan menjadi pemimpin kalian setahun ke depan. Untuk kalian yang ada di depan, apa kalian sanggup untuk menjadi calon-calon orang yang akan memimpin dakwah SMANSA? (lebay). ”
“SIAP!” menjawab dengan muka linglung, bingung, mendengung (?)
Begitulah, tragedi aneh yang terjadi pada diri saya ini. Kebetulan dan takdir yang berjalan seiringinan. Atau jangan-jangan Nadia adalah peramal (apa coba??).
Yang pasti, Iin mengucapkan banyak terima kasih, untuk semua orang yang sudah mempercayakan jabatan ini pada Iin, Bapak dan Ibu tercinta, yang sudah memberi sedikit kebebasan pada Iin untuk pulang sore, pergi hari Sabtu, dan banyak lagi. Demissioner DKM Ar-Rahmah, yang sekarang sedang sibuk menentukan masa depannya yang sudah di depan mata (ayo berjuang!! Ayo masuk ITB!! aaa). Teman-teman kelas X-ku, terima kasih sekali kalian sudah mau sabar menghadapi diriku, maaf kalau Iin belum bisa menjadi DH yang kalian inginkan, terima kasih atas kerja samanya selama PODS dan selama kita jadi pengurus di sini, Iin juga mohon bantuannya, kita sama-sama sedang belajar, jadi tegur Iin ya kalau salah. Dan terakhir, untuk DHku, amazing people yang sudah setia membimbing Iin (aaa ><), yang sudah sabar menghadapi diriku yang suka tidak connect kalau syuro, yang emosinya masih labil, yang datang dengan sejuta masalahnya, yang masih belum kelihatan ide-idenya untuk memajukan DKM SMANSA, dan banyak lagi. Untuk A monox (fatigon..), A anas (apa ya? mmm jangan terlalu serius), a ucenk (pilih kuda atau mbe? :P), teh ndu (wah, ini mah, ga tau lagi mau bilang apa..), teh ekong (teh ekong, oleh-oleh….) dan garutha (zanger, ngerti hasil syuronya ga?), dan maaasih banyak lagi yang tak bisa tersebut. Terima kasih, untuk semua pelajaran berharga yang sudah kalian berikan pada Iin, semua kerja samanya, semua kehangatan, dan kekeluargaannya..
*nyadar nggak, ini kaya isi prakata di skripsi….*
FIN loves you all <^.^>
Mungkin Iin nggak bisa merangkai kata-kata puitis yang menyentuh seperti the ndu, kata-kata yang bagus seperti garu, atau kata-kata yang penuh semangat dan motivasi seperti a anas, tapi percayalah ini dari hati yang paling dalam, dengan kedalaman lebih dari 10.000m (hmm, mulai).
Yah, begitulah kesan-kesanku selama ini. Mari kita sudahi dulu, sebelum penyakit gosongnya mulai lagi. Akhiri dengan istighfar sepuas-puasnya, salawat kepada nabi, dan doa penutup majelis. (?)
Wassalamualaikum.
Comments